Kumpulan Fakta dan Analisa.
Maruli Tambunan :
Raja Silahisabungan generasi ke 5 dari SirajaBatak. Jumlah orang Batak pada saat itu tidaklebih dari 1000 kk, di Toba 500 kk di Samosir 500 KK, jikaSilahisabungan dlm
perjalanannya menuju Silalahi Nabolak lebih duluke Samosir dpt dipastikan Dia dengan mudahmemiliki Tanah Harajaon di Samosir, Samosir yang sangat luas dengan penduduk 500 kk,Tapi kenapa Silahi sabungan tidak mempunyai tanah di Samosir?bandingkan dengan Naibaho keturunan Raja Oloan bisa memiliki Tanah kdrajaan di Samosir pangururan. Sementara yang katanya anak terta Silahisabungan tdk memiliki Tanah Kerajaan di Samosir, Bukan kah itu bukti bahwa Silahisabungan tidak pernah singgah ke Samosir dalam perjalanannya ke Silalahi Nabolak, bersambung ....
Batal Suka · · Ikuti Kiriman · Kemarin jam 12:23 melalui seluler
Presiden Jokowi Haloho :
Dalam kultur masyarakat Batak terdahulu mengenal suatu perhelatanakbar yang disebut HORJA BIUS. Dahulu kala, Horja bius merupakan hukumadat tertinggi dalam persekutuan masyarakat Batak (yang nota beneterdiri atas beberapa marga) dalam suatu wilayah / huta. Disemuabagian tanah Batak yang didiami keturunan/marga tertentu pastilahmemiliki suatu Bius sebagai pengukuhan yang syah untuk generasi merekayang akan datang.
Pimpinan tertinggi dari bius ini adalah berasal dari Raja MargaSipungka Huta. Yang dimaksud Raja Marga Sipungka Huta (Raja Bius)adalah golongan marga perintis (Penguasa) yang mendiami sekaliguspengukuhan kepemilikan wilayah / huta tersebut bagi marga-margapendatang. Bius sangat dihormatisebagai hukum dan ikatan persatuanantara marga-marga Sipungka Huta dengan marga-marga pendatang diwilayah / huta itu.Kegiatan ini disebut Horja Bius. Horja Bius hanya dapat dilakukan olehMarga Sipungka Huta. Di Pangunguran (Samosir) misalnya, dikenal biusSitolu Hae. Disebut Sitolu Hae karena di wilayah ini terdiri dari 3(tiga) marga Sipungka huta, yaitu marga Naibaho keturunan Sirajaoloan,marga Simbolon keturunan Simbolontua dan Sitanggang keturunanMuntetua.Naibaho terdiri atas marga-marga Siahaan, Sitangkaraek, Sidauruk,Sihutaparik dan Siagian. Simbolon terdiri atas marga-marga Nadeak,Tamba, Simbolon dan Silalahi ( sebagai Boru). Sitanggang terdiri atasmarga Sitanggang, Sigalinging, Raja Pangadat dan Malau ( sebagaiBoru ). Artinya, marga Silalahi dan marga Malau adalah sebagaipendatang yang dikukuhkan marga Sipungka huta mendiami wilayah / hutaPangunguran.
Demikian halnya dengan Silahi Sabungnan di huta Silalahi , Pak Pak-Dairi.Bius Silahisabungan berada di Silalahi Nabolak, yang disebut BiusParsanggaran yang terbagi atas 3 (tiga) turpuk yakni :(1) Bius Siopat Turpuk ( Sihaloho, Rumasondi, Sidabariba, Pintubatu)(2) Bius Sitolu Tupuk ( Situngkir, Sinabutar, Sidebang)(3) Bius Tambun.Dengan kata lain, pengukuhan ini adalah untuk mengukuhkan bahwa marga-marga diatas adalah pemilik tanah waris dari leluhur mereka SilahiSabungan.
Keturunan Silahisabungan ( marga Silalahi ) yang ada di Samosir(Pangunguran, Parbaba, Tolping, Sibisa ) adalah sebagai margapendatang. Faktanya, marga Silalahi bukan sebagai Sipungka Huta,artinya marga Silalahi tidak memiliki kapasitas menjadi Raja Bius.
Demikian halnya dengan Bius Tolping yang terdapat di negeri Ambarita-Samosir adalah campuran berbagai marga, di antaranya :1. Raja Bona ni Ari, dipangku marga Sihaloho2. Raja Pande Nabolon, dipangku marga Silalahi3. Raja Panuturi, dipangku marga Silalahi4. Raja Panullang, dipangku marga Sigiro5. Raja Bulangan, dipangku MargaSidabutar (Nai Ambaton)6. Raja Pangkombari, dipangku marga SiallaganKampung (huta) di bius Tolping masih minim dibandingkan dengan Biuslain di pulau Samosir. Dan yang paling penting untuk diperhatikanadalah “tidak ada” istilah marga atau nama Silalahi Raja di BiusTolping ( Samosir ). Kampung yang terdapat di Tolping adalah:1. Lumban Sihaloho2. Lumban Sigiro3. Lumban Parnomangan4. Lumban Sidabutar5. Lumban Silalahi6. Lumban Dolok7. Lumban Barat8. Lumban Rihit9. Lumban Siallagan10. Lumban Siadang Aek11. Lumban Parhorasan12. Lumban Sinaborno13. Lumban Tonga–tonga14. Lumban Tinggi15. Huta Tolping-tolping16. Huta Siarsam Sada17. Huta Siarsam Dua18. Huta Siarsam Tolu19. Lumban Batu20. Sosor Galung
MARGA SILALAHI DI BIUS PANGURURANKedudukan marga Silalahi ( bukan Silahi Sabungan ) di Bius Pangururanadalah rendah, hal ini adalah fakta bahwa marga Silalahi ( keturunanSilahi Sabungan ) hanyalah marga pendatang di Pangururan.Dan sekalilagi untuk diperhatikan , “tidak ada” istilah marga atau nama SilalahiRaja di bius Pangururan.Marga Tanah (Partano Golat) di Pangururan yang disebut Sitolu HaeHorbo adalah :1. Marga Naibaho2. Marga Sitanggang3. Marga SimbolonDari marga tanah ini terbentuk Raja partali dari cabang tiap – tiapmarga atau marga pendatang yang masuk marga tanah, misalnya :1. Dari marga Naibaho, dibentuk Raja Partali Naibaho Siahaan,Hutaparik, Sitangkaraen, Sidauruk,dan Siagian.2. Dari Marga Sitanggang, dibentuk Raja Partali Sitanggang,Sigalingging, Malau, dan Sinurat.3. Dari Marga Simbolon, dibentuk Raja Partali Simbolon, Tamba,Nadeak, dan Silalahi.Hubungan kekerabatan marga Silalahi dengan marga Simbolon masih rendahtingkatnya karena marga Silalahi adalah Boru Natuatua dariSimboluntuan , dan satu lagi : “ tidak semua marga Simbolon“margelleng “(marboru) atau bahkan memiliki hubungan kekerabatankepada marga Silalahi “ di Pangururan , Samosir.Pengertian Dolok Parmasan di Samosir.Di Samosir , pada umumnya setiapbius memiliki dolok Parmasan. DolokParmasan disebut juga tano Parholian (tempat penyimpanan tulang-belulang leluhur)
Batal Suka · · Ikuti Kiriman · 17 menit yang lalu melalui seluler
TAROMBO RAJA SILAHISABUNGAN :
I. OPPUNTA BORU/NANIALAP NI OPPUNTA RAJA SILAHISABUNGAN, DUA :
1). PINGGAN MATIO BR. PADANG BATANG HARI.
2). SI BORU NAILING BR. RAJA MANGARERAK NAIRASAON.
II. ANAK NA WALU, IMA :
1). LOHO RAJA/SIHALOHO => RANIM BANI BR. PADANG BATANG HARI => Marboru TULANG / pariban !!!
2). TUNGKIR RAJA/SITUNGKIR => PINGAN HAOMASAN BR. SITUMORANG.
3). SONDI RAJA/SONDI => SIBORU NAGOK BR. SIBORO.
4). BUTAR RAJA/SINABUTAR => LOGUMORA BR. SAGALA.
5). DABARIBA RAJA/SINABARIBA => SAHAT ULI BR. SAGALA.
6). DEBANG RAJA/SIDEBANG => SIBORU PANAMEAN BR. SAGALA.
7). BATURAJA/PINTUBATU => BUNGA PANDAN BR. SINAGA
8). TAMBUN RAJA/SIRAJA TAMBUN/TAMBUNAN => PINTAHAOMASA BR. MANURUNG.
DEANG NAMORA BR. SILAHISABUNGAN/BORU SILALAHI, MATE NDANG MARHAMULIAN.
Ditunjang oleh BUKU tarombo bangso batak siboto surat seperti, NAMA, dan TAHUN seperti berikut :
TAROMBO NI SILAHISABUNGAN MANURUT BUKU NI WM. Hutagalung Pangururan Januari 1926, Hal. 250 SONGONONMA :
1. SIHALOHO
2. SITUNGKIR
3. SONDI
4. SIDABUTAR / SINABUTAR
5. SIDABARIBA / SINABARIBA
6. SIDEBANG / SINABANG
7. PINTUBATU
8. TAMBUN => Ina II.
TAROMBO NI SILAHISABUNGAN MANURUT BUKU NI JC. Vergouwen 1927 - 1933, Hal. 15 SONGONONMA:
1. SIHALOHO
2. SITUNGKIR
3. SONDI
4. SINABUTAR
5. SINABARIBA
6. SINABANG
7. PINTUBATU
8. TAMBUNAN
TAROMBO NI SILAHISABUNGAN MANURUT BUKU NI RICHARD SINAGA, Hal. 207 Bagan 57 SONGONONMA:
1. LOHORAJA /SIHALOHO
2. TUNGKIRRAJA/SITUNGKIR
3. SONDIRAJA
4. BUTARRAJA/SINABUTAR
5. DEBARIBARAJA/SINABARIBA
6. DEBANGRAJA/SINABANG
7. BATURAJA/PINTUBATU
8. TAMBUNRAJA/TAMBUNAN
ONMA KATA PENGANTAR NI SI BOTO SURAT TERSEBUT
-
- Hariringkot Sidung ni Pustaha Tarombo Batak :
De ondergettekende Controleur van Barus verklaart, dat de Mantripolitie Waldemar steeds blijken heelf gegeven van goeden wil en voortverenheid.
E...ene plaatsing als onderdistrictshoofd verdient hij alleszins aangezien hij in verkelijking met tal van onderdistrictshoofden, zelfs van districtshoofden veel ontwikkelder is; vooral op het gebied vam adatrech heelf hij meer verstand dan al de andere hoofden, die ik als controlee te Balige en wd Assistant Resident heb leeren kennen.
Baroe, den 15 April 1916.
Voor uitvuring enz
De Controluer van Baroes
w. g. Monteiro
========================== ================
Obdat ook anderen daarvan profijt kunnen trekken, zij hiebik medegedeeld, dat de Controlemantri der 3e klasse Waldemar marga Hutagalung een degelijk kennen is der aloude Bataksche intellingen, zeden en gewooten.
Siborongborong, Dec. 1913.
DeControleur der Hoogvlakte
van Toba
w. g. D. W.N. de Bur
========================== ================
Tijdens zijn plaatsing op Samosir heelft Waldemar enkele onderwerpen van bovenbedoelde sort op mijn verzoek uitgewerkt.
Daaruit kreeg ik den indruk dat hij op dit gebied iets kan.
Ik hoop dat hij straks bij de Politieke ontwikkeling der Bataklanden verder gaat met onderzoek van geschiedenis en adat van zijn volk, opdat daaruit iets nuttigs voortkome.
Er is enz
Balige, 6 Maart 1921
w. g. D. v. d. Meulen.
=========================================
Ondergeteekende W. K. H. Ypes, gepensioneerd Resident van Tapanuli, verklaart dat Waldemar Hutagalung, Jaksa te Pangururan, cen vol ijverig boofenaarn is van de Bataksche adat en getoond heft daarvan een groote kennis te bezitten.
Met belangstelling ziet ondergeteekende een boekwerk van hem tegemoet, inzake de ontwikkeling van de Bataksche marga’s betwelk eerstdaags in het licht zal verschijnen. Ik hoop, dat zijn voorbeeld ook ondere intellectueelen Bataks zal weten te bewegen hunne volksinstellingen en gebruiken vast te leggen in publication.
Pangururan, 18-1-‘26
w. g. Ypes.
========================== ================
Catatan Kata Pengantar JC. Vergouwen, Tentang MASYARAKAT DAN HUKUM ADAT BATAK TOBA, terjemahan oleh Prof. Dr. T. O. Ihroni, halaman 1 paling bawah sebagai acuan dan penunjang buku tersebut :
1). Pemberitaan Seksi Urusan Pemerintahan Dari Provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa, Departemen Urusan DAlam Negeri.
2). Sumbangan penting dari J. B. Neumann, dan yang masih mempunyai nilai penting, kiranya akan berguna bagi pembaca. Tulisan itu ialah Het Pane- en Bilastroomgebied (Daerah Lairan sungai-sungai Pane dan Bila) yang dimuat di dalam Tijdschrift Koninklijk Aasdrijkskundig Genootschap ( Majalah Persekutuan Ilmu Bumi Kerajaan ), 1885 -1887, begitu pula halnya dengan informasi-informasi tepat dari Willer: Verzamelling van Batahache wetten en instellingen in Mandailing en Portibi (Kumpulan Hukum dan Pranata Batak di Mandailing dan Bortibi), Tijdschrift voor Nederland’s Indie ( Majalah untuk Hindia Belanda) 1846, Bagian II.
- Hariringkot Sidung ni Pustaha Tarombo Batak :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar