Bolini Haroan

Kamis, 14 Maret 2013

PROSES PEMBANGUNAN TUGU DAN MAKAM RAJA SILAHI SABUNGAN

PROSES PEMBANGUNAN TUGU DAN MAKAM RAJA SILAHI SABUNGAN

Sumber : http://pungsin.wordpress.com/page/4/

(Punguan Sinurat)


1. Rapat – rapat Panitia    Sesudah peletakkan batu pertama 12 April 1969 maka diadakan Rapat-Rapat Panitia untuk merealisasi terlaksananya Pembangunan Tugu dan Makam di Silalahi Nabolak.
1.1 Rapat Panitia di tambunan
Pada tanggal 12 1969 diadakan rapat  panitia di Tambunan yang dihadirkan Pengurus Pusat dari Sidikalang, Pengurus Kordinator dari medan serta dari Pematangsiantar. Rapat yang dipimpin Ketua Umum V.I. Silalahi dihadiri kurang lebih 200 orang warga Silahisabungan yang tinggal di tambunan dan Balige. Dalam rapat itu timbul usul – usul agar konflik sesame marga Silalahi segera diselesaikan. Setelah selesai rapat dan makan bersama dilanjutkan dengan pemeriksaan tanah tempat Tugu duplikat yang akan dibangun di Tambunan.
1.2. Rapat Panitia di Pematangsiantar.
Pada tanggal 27 Desember 1969 diadakan rapat Panitia di Jalan Cipto No. 5 Pematang Siantar (Rumah N.U. Tambunan) yang dihadiri pengurus Pusat dari Sidikalang Ketua Philipus Silalahi dari Sidikalang dengan gambar yang dibuat D.Rhonny Sihaloho,BE. Dalam rapat itu muncul pernyataan Arsitek M.P.Silalahi yang sudah berumur lanjut bersedia membuat bestek dan menangani pembangunan Tugu dan Makam tersebut tanpa upah asal ada penunjukan dari Panitia Pusat. Pernyataan ini disambut gembira seluruh peserta dan akan ditentukan pada rapat berikutnya.
1.3. Rapat Panitia di Medan.
Pada tanggal 16 Pebruari 1970 diadakan Rapat Panitia di Jalan Multatuli No. 11 Medan ( Rumah W.Silalahi ) yang dihadiri Pengurus pusat, Pengurus Kordinator Medan, Pematangsiantar dan Balige- Tambunan. Rapat yang dipimpin Ketua Seksi Keuangan B .K. Tambunan membuat beberapa keputusan,diantaranya :
  • Menghunjuk dan menetapkan Arsitek M.P.Silalahi dan D.Rhonny Sihaloho,BE menjadi Ketua dan Wakil Ketua pelaksanaan pembangunan Tugu dan Makam di Silalahi Nabolok
  • Menetapkan Koordinator Pematangsiantar yang dipimpin Gr. Petrus Silalahi menjadi Penanggung-Jawab keuangan yang harus di laporkan kepada Panitia Pusat di Sidikalang dan tembusannya ke Seksi Keuangan Medan.
  • Agar Kordinator Pematangsiantar segera membuat Rapat Panitia untuk pengumpulan dana dan menetapkan hari kerja gotong royong di Maras Ssilalahi Nabolok.
  • Agar Panitia  Pusat dan para pengurus Kordinator Medan dan Balige-Tambunan TEtap mengawasi pelaksanaan pembangunan Tugu dan Makam tersebut.
1 .4 .  Rapat Panitia di Pematangsiantar
Dalam Rapat itu di tetapkan Pembangun Tugu dan Makam akan di mulai pada bulan April 1970 dengan di dahului kerja gotong royong di Maras Silalahi oleh warga Silalahisabungan yangtinggal di Silalahi dan Paropo untuk menebang pohon-pohon dan membersihkan semak-belukar yang tumbuh dilokasi itu.
2. ProsesPembangunan
Pada tanggal 22 April 1970 diadakan pemberangkatan bahan bangunan dari jalan Gereja No. 40 Pematangsiantar yang di pimpin Gr.Petrus Silalahi dan Arsitek M.P.Silalahi. Rombongan yang membawa bahan bangunan adalah Gr. Petrus Silalahi, Arsitek M.P. Silalahi,  Drs.Jonia Sihaloho, Jabangsa Sihaloho (Penulis),Gr.A.Tambunan dan G. Tambunan.
3. Dinamika Pembangunan
Sejak survey penentuan poros (sumbu )tugu makam , 28 April 1970 pembangunan dilaksanakan dibawah pimpinan  Arsitek M. P. Silalahi dan Kepala Tukang M. L. Silalahi Pintubatu , yang suka rela menyumbangkan tenaga dan pikiran tanpa upah. Pada mulanya pembangunan berjalan lancar, tetapi sejak Guru Petrus Silalahi meninggal dunia tanggal 15 januari 1971, pembangunan mulai tersendat-sendat. Kordinator Pelaksana Pembangunan Pematangsiantar bagaikan anak ayam kehilangan induk untuk melanjutkannya . Untuk mengatasi keadaan ini seluruh Panitia mengadakan pertemuan di Silalahi Nabolak tanggal 17 April 1971 .
Setelah pertemuan di Silalahi Nabolak 17 April 1971, pada Tanggal 11 September 1971 diadakan Rapat Panitia dan Tokoh – tokoh wargaSilahisabungan di Gedong PEPABRI PematangSari. Sebelum rapat dimulai lebih dahulu dibacakan tatatertib, yang dipimpin Kordinator Pematangsiantar. Pada gambar dibawah ini menunjukkan jabangsa Sihaloho ( Sekretaris I ) sedang membacakan tata tertib, sedang disebelahnya duduk Drs. Jonia Sihaloho (ketua I) dan B.P. Silalahi ( Bendahara Seksi Keuangan Pematangsiantar
sejak rapat 11 september 1971 dan atas kerja keras seluruh panitia pembangunan dilaksanakan secara bertahap, sampai akhir 1973 menara tugu makam setinggi 17 meter sudah selesai.
Pada tanggal 9 september 1978 rombongan panitia pusat berangkat kepemeriksaan keadaan tugu yang dilakukan panitia pusat dengan Raja – raja Turpuk Silalahi sekaligus serah terima (29 – 8 – 1976 ) . Silalahi Nabolak untuk mengadakan pertangiangan dengan Raja – raja Turpuk sebagai Upacara paborhat tukang. Pada acara ini Ketua Umum J.Tambunan dan Ketua Pelaksana A.B.Silalahi menyerahkan gambar, bentuk dan bestek tugu makam kepada G.M.Silalahi agar pembangunan segera diselesaikan.
Pada Tanggal 26 Nopember 1978 Panitia pusat bersama Seksi Teknik berangkat ke Silalahi Nabolak untuk manyaksikan pelaksanan pembangunan . Dari penjelasan Ketua Seksi Teknik  Ir. P.Silalahi , bahwa pembangunan Tugu Makam Raja Silahisambungan di harapkan akan selesai pada bulan Agustus 1979 . Dalam penyelesaian Pembangunan Tugu Makam Raja Silahisambungan ini nampak semangat G.M.Silalahi yang tidak tanggung jawab mendahulukan biaya sehingga dapat terlaksana tepat waktu. Demikian juga kerja keras Panitia pusat yang mengumpul dana dari tokoh – tokoh warga Silahisambungan dari seluruh Indonesia tidak mengecewakan. Walaupun secara bertahap pembayarannya kepada G.M.Silalahi, tetapi menjelang peresmian tugu Makam Raja Silahisambungan tanggal 23–27 Nopember 1981 Seluruh Biaya pembangunan dapat diselesaikan  dengan baik.
Selengkapnya cerita tentang pembangunan Tugu Silahisabungan Silahkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar