PROSES PEMBANGUNAN TUGU DAN MAKAM RAJA SILAHI SABUNGAN
Sumber : http://pungsin.wordpress.com/page/4/
(Punguan Sinurat)
Posted on September 12, 2010 by dunkom
1. Rapat – rapat Panitia Sesudah
peletakkan batu pertama 12 April 1969 maka diadakan Rapat-Rapat Panitia
untuk merealisasi terlaksananya Pembangunan Tugu dan Makam di Silalahi
Nabolak.
1.1 Rapat Panitia di tambunan
Pada tanggal 12 1969 diadakan rapat
panitia di Tambunan yang dihadirkan Pengurus Pusat dari Sidikalang,
Pengurus Kordinator dari medan serta dari Pematangsiantar. Rapat yang
dipimpin Ketua Umum V.I. Silalahi dihadiri kurang lebih 200 orang warga
Silahisabungan yang tinggal di tambunan dan Balige. Dalam rapat itu
timbul usul – usul agar konflik sesame marga Silalahi segera
diselesaikan. Setelah selesai rapat dan makan bersama dilanjutkan dengan
pemeriksaan tanah tempat Tugu duplikat yang akan dibangun di Tambunan.
1.2. Rapat Panitia di Pematangsiantar.
Pada tanggal 27 Desember 1969 diadakan
rapat Panitia di Jalan Cipto No. 5 Pematang Siantar (Rumah N.U.
Tambunan) yang dihadiri pengurus Pusat dari Sidikalang Ketua Philipus
Silalahi dari Sidikalang dengan gambar yang dibuat D.Rhonny Sihaloho,BE.
Dalam rapat itu muncul pernyataan Arsitek M.P.Silalahi yang sudah
berumur lanjut bersedia membuat bestek dan menangani pembangunan Tugu
dan Makam tersebut tanpa upah asal ada penunjukan dari Panitia Pusat.
Pernyataan ini disambut gembira seluruh peserta dan akan ditentukan pada
rapat berikutnya.
1.3. Rapat Panitia di Medan.
Pada tanggal 16 Pebruari 1970 diadakan
Rapat Panitia di Jalan Multatuli No. 11 Medan ( Rumah W.Silalahi ) yang
dihadiri Pengurus pusat, Pengurus Kordinator Medan, Pematangsiantar dan
Balige- Tambunan. Rapat yang dipimpin Ketua Seksi Keuangan B .K.
Tambunan membuat beberapa keputusan,diantaranya :
- Menghunjuk dan menetapkan Arsitek M.P.Silalahi dan D.Rhonny Sihaloho,BE menjadi Ketua dan Wakil Ketua pelaksanaan pembangunan Tugu dan Makam di Silalahi Nabolok
- Menetapkan Koordinator Pematangsiantar yang dipimpin Gr. Petrus Silalahi menjadi Penanggung-Jawab keuangan yang harus di laporkan kepada Panitia Pusat di Sidikalang dan tembusannya ke Seksi Keuangan Medan.
- Agar Kordinator Pematangsiantar segera membuat Rapat Panitia untuk pengumpulan dana dan menetapkan hari kerja gotong royong di Maras Ssilalahi Nabolok.
- Agar Panitia Pusat dan para pengurus Kordinator Medan dan Balige-Tambunan TEtap mengawasi pelaksanaan pembangunan Tugu dan Makam tersebut.
1 .4 . Rapat Panitia di Pematangsiantar
Dalam Rapat itu di tetapkan Pembangun
Tugu dan Makam akan di mulai pada bulan April 1970 dengan di dahului
kerja gotong royong di Maras Silalahi oleh warga Silalahisabungan
yangtinggal di Silalahi dan Paropo untuk menebang pohon-pohon dan
membersihkan semak-belukar yang tumbuh dilokasi itu.
2. ProsesPembangunan
Pada tanggal 22 April 1970 diadakan
pemberangkatan bahan bangunan dari jalan Gereja No. 40 Pematangsiantar
yang di pimpin Gr.Petrus Silalahi dan Arsitek M.P.Silalahi. Rombongan
yang membawa bahan bangunan adalah Gr. Petrus Silalahi, Arsitek M.P.
Silalahi, Drs.Jonia Sihaloho, Jabangsa Sihaloho (Penulis),Gr.A.Tambunan
dan G. Tambunan.
3. Dinamika Pembangunan
Sejak survey penentuan poros (sumbu )tugu
makam , 28 April 1970 pembangunan dilaksanakan dibawah pimpinan
Arsitek M. P. Silalahi dan Kepala Tukang M. L. Silalahi Pintubatu , yang
suka rela menyumbangkan tenaga dan pikiran tanpa upah. Pada mulanya
pembangunan berjalan lancar, tetapi sejak Guru Petrus Silalahi meninggal
dunia tanggal 15 januari 1971, pembangunan mulai tersendat-sendat.
Kordinator Pelaksana Pembangunan Pematangsiantar bagaikan anak ayam
kehilangan induk untuk melanjutkannya . Untuk mengatasi keadaan ini
seluruh Panitia mengadakan pertemuan di Silalahi Nabolak tanggal 17
April 1971 .
Setelah pertemuan di Silalahi Nabolak 17
April 1971, pada Tanggal 11 September 1971 diadakan Rapat Panitia dan
Tokoh – tokoh wargaSilahisabungan di Gedong PEPABRI PematangSari.
Sebelum rapat dimulai lebih dahulu dibacakan tatatertib, yang dipimpin
Kordinator Pematangsiantar. Pada gambar dibawah ini menunjukkan jabangsa
Sihaloho ( Sekretaris I ) sedang membacakan tata tertib, sedang
disebelahnya duduk Drs. Jonia Sihaloho (ketua I) dan B.P. Silalahi (
Bendahara Seksi Keuangan Pematangsiantar
sejak rapat 11 september 1971 dan atas
kerja keras seluruh panitia pembangunan dilaksanakan secara bertahap,
sampai akhir 1973 menara tugu makam setinggi 17 meter sudah selesai.
Pada tanggal 9 september 1978 rombongan
panitia pusat berangkat kepemeriksaan keadaan tugu yang dilakukan
panitia pusat dengan Raja – raja Turpuk Silalahi sekaligus serah terima
(29 – 8 – 1976 ) . Silalahi Nabolak untuk mengadakan pertangiangan
dengan Raja – raja Turpuk sebagai Upacara paborhat tukang. Pada acara
ini Ketua Umum J.Tambunan dan Ketua Pelaksana A.B.Silalahi menyerahkan
gambar, bentuk dan bestek tugu makam kepada G.M.Silalahi agar
pembangunan segera diselesaikan.
Pada Tanggal 26 Nopember 1978 Panitia
pusat bersama Seksi Teknik berangkat ke Silalahi Nabolak untuk
manyaksikan pelaksanan pembangunan . Dari penjelasan Ketua Seksi Teknik
Ir. P.Silalahi , bahwa pembangunan Tugu Makam Raja Silahisambungan di
harapkan akan selesai pada bulan Agustus 1979 . Dalam penyelesaian
Pembangunan Tugu Makam Raja Silahisambungan ini nampak semangat
G.M.Silalahi yang tidak tanggung jawab mendahulukan biaya sehingga dapat
terlaksana tepat waktu. Demikian juga kerja keras Panitia pusat yang
mengumpul dana dari tokoh – tokoh warga Silahisambungan dari seluruh
Indonesia tidak mengecewakan. Walaupun secara bertahap pembayarannya
kepada G.M.Silalahi, tetapi menjelang peresmian tugu Makam Raja
Silahisambungan tanggal 23–27 Nopember 1981 Seluruh Biaya pembangunan
dapat diselesaikan dengan baik.
Selengkapnya cerita tentang pembangunan Tugu Silahisabungan Silahkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar